KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP | TEORI PENDIDIKAN
A. Konsep PendidikanSeumur Hidup
Konsep PendidikanSeumur Hidup - Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatuproses kontinu yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.Menurut GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dandilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga , sekolah , dan masyarakat sehinggapendidikan seumur hidup merupakan tanggung jawab keluarga , masyarakat danpemerintah.
Secara yuridis formal konsepsi pendidikan seumur hidupdituangkan dalam Tap MPR No. IV/MPR/1973 jo Tap MPR No. IV/MPR/1978 tentangGBHN , dengan prinsip-prinsip pembangunan nasional :
1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangkapembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyatIndonesia (arah pembangunan jangka panjang).
2. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakandalam keluarga , sekolah dan masyarakat.
Konsepsi manusia Indonesia seutuhnya merupakan konsepsidasar tujuan pendidikan nasional (UU Nomor 2 tahun 1989 Pasal 4) yaknipendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkanmanusia Indonesia seutuhnya , yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadapTuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur , memiliki pengetahuan danketrampilan , kesehatan jasmani dan rohani , kepribadian yang mantap dan mandiriserta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup :
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuaidengan kodrat dan hakikatnya , yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimalmungkin.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangankepribadian manusia bersifat hidup dinamis , maka pendidikan wajar berlangsungseumur hidup.
B. Pendidikan Seumur Hidup Dalam Berbagai Perspektif
Dasar-dasar pemikiran long life education
1. Tinjauan ideologis
Konsep PendidikanSeumur Hidup - Setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalamhal pengembangan diri , untuk mendapatkan pendidikan seumur hidup untukpeningkatan pengetahuan dan ketrampilan hidup.
2. Tinjauan ekonomis
Pendidikan seumur hidup dalam tinjauan ekonomimemungkinkan seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktivitasnya
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yangdimilikinya
c. Memungkinkan hidup dalam lingkunganyang sehat danmenyenangkan
d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anaksecara tepat
3. Tinjauan sosiologis
Pendidikan seumur hidup yang dilakukan oleh orangtua merupakansolusi untuk memecahkan masalah pendidikan. Dengan orang tua bersekolah makaanak-anak mereka juga bersekolah.
4. Tinjauan Filosofis
Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan memberikandasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Tinjauan Teknologis
Semakin maju jaman semakin berkembang pula ilmupengetahuan dan teknologinya. Dengan teknologi maka pendidikan seumur hidupakan semakin mudah. Begitu pula sebaliknya.
6. Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayananuntuk membantu pengembangan personal sepanjang hidup yang disebut development.Konseptualisasi pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkanindividu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagimasyarakat.
C. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup padaProgram-Program Pendidikan
Implikasi diartikan sebagai akibat langsung ataukonsekuensi dari suatu keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup.
Menurut W.P Guruge dalam buku Toward Better EducationalManagement , implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan adalah :
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Pendidikan baca tulis sangatlah penting bagi masyarakat ,baik negara maju maupun negara berkembang. Realisasi baca tulis fungsionalmemuat :
a. Memberikan kecakapan membaca , menulis , menghitung (3M)yang fungsional bagi anak didik.
b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untukmengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya tersebut.
2. Pendidikan vokasional
Pendidikan vokasional sebagai program pendidikan di luarsekolah bagi anak di luar batas usia sekolah atau sebagai program pendidikanformal dan non formal dalam rangka ‘apprentice ship training merupakan salahsatu program dalam pendidikan seumur hidup. Namun pendidikan vokasional tidakboleh dipandang sebagai jalan pintas tetapi tetap dilaksanakan secara kontinu.
3. Pendidikan profesional
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup , dalam tiapprofesi hendaklah tercipta built in mechanism yang memungkinkan golongan profesionalterus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi ,perlengkapan , terminologi , dan sikap profesionalnya.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golonganusia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan jugamerupakan konsekuensi penting dari asas pendidikan seumur hidup.
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik perludiberikan dalam pendidikan seumur hidup bagi kehidupan berbangsa dan bernegarabaik menjadi rakyat maupun pimpinan.
6. Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang perludiberikan secara konstruktif sebagai bagian konsep long life education. Dengancara ini waktu senggang dapat dimanfaatkan berbasis budaya yang baik sehinggapendidikan seumur hidup dapat berjalan menyenangkan.
D. Beberapa Kepentingan Pendidikan SeumurHidup
Perlunya pendidikan seumur hidup dalam beberapa hal :
1. Pertimbangan ekonomi
Menurut pandangan tokoh pendidikan seumur hidup ,pembentukan sistem pendidikan berfungsi sebagai basic untuk memperolehketrampilan ekonomis berharga dan menguntungkan. Tidak berarti merekamenekankan bahwa pendidikan seumur hidup akan dapat meningkatkan produktivitaspekerja dan akan meningkatkan keuntungan , tapi hal terpenting adalah untukmeningkatkan kualitas hidup , memperbesar pemenuhan diri , melepaskan darikebodohan , kemiskinan , dan eksplorasi.
2. Keadilan
Keadilan dalam memperoleh pendidikan seumur hidupdiusahakan oleh pemerintah. Dalam konteks keadilan pendidikan seumur hidup padaprinsipnya bertujuan untuk mengeliminasi pesanan sekolah sebagai alat untukmelestaikan ketidakadilan.
3. Faktor peranan keluarga
Coleman dalam “Review of Educational Researchmengemukakan keluarga berfungsi sebagai sentral sumber pendidikan pada waktusilam. Pendidikan seumur hidup dapat memperlengkapi kerangka organisasi yangmemungkinkan pendidikan mengambil alih tugas yang dulunya ditangani keluarga.Dalam masalah ini harus diperhatikan bahwa penekanan peranan pendidikn seumurhidup sebagai pembantu keluarga , berarti akan memperluas sistem pendidikan agardapat menjangkau anak-anak awal dan orang dewasa.
4. Faktor perubahan peranan sosial
Pendidikan seumur hidup harus berisi elemen penting yangkuat dan memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk mempermudah individumelakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara mereka/orang lain.
5. Perubahan teknologi
Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaaninformasi yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnyaangka kematian. Semakin banyaknya tersedia kekayaan materi yang berakibatkenudiaan dan materialisme menjiwai nilai-nilai budaya dan spiritual serta berakibatpula kerenggangan dan keterasingan manusia satu dengan lainnya.
6. Faktor vocational
Pendidikan vocational diberikan untuk mempersiapkantenaga kejuruan yang handal , trampil untuk menghadapi tantangan masa depan.
7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
Orang dewasa mengalami efek cepatnya perubahan dalambidang ketrampilan yang mereka miliki , maka diupayakan sistem pendidikan yangmampu mendidik orang dewasa. Secara radikal perubahan pandangan mengenai kapanseseorang harus disekolahkan dan sekolah apa yang dalam hal ini memerlukanpolitik pendidikan seumur hidup.
8. Kebutuhan anak-anak awal
Para ahli mengakui bahwa masa anak-anak awal merupakanfase perkembangan yang mempunyai karakteristik tersendiri bukan semata-matamasa penantian untuk memasuki periode anak-anak , remaja dan dewasa.
Masa anak-anak awal merupakan basis untuk perkembangankejiwaan selanjutnya meksipun dalam tingkat tertentu pengalaman-pengalaman yangdatang belakangan dapat memodifikasi perkembangan yang pondasinya sudahdiletakkan oleh pengalaman sebelumnya.
E. Strategi Pendidikan Seumur Hidup
Menurut Prof. Soelaiman Joesoef strategi dalam rangkapendidikan seumur hidup :
1. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup :
a. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri
Pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ideuntuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan , yangmeliputi seluruh rentangan usia ini.
b. Konsep belajar seumur hidup
Konsep ini menyatakan bahwa pelajar belajar karena responterhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikanmenyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar. Belajar menunjukkan kegiatanyang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justrumengarah pada penyelenggaraan asas pendidikan seumur hidup.
c. Konsep metode belajar seumur hidup
Sistem pendidikan (metode belajar) bertujuan membantuperkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik respons untuk beradaptasidengan lingkungan seumur hidup.
d. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup
Kurikulum dirancang atas dasar prinsip pendidikan seumurhidup yang praktis untuk mencapai pendidikan dan mengimplementasiprinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.
2. Arah pendidikan seumur hidup
a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa
Pemuda atau orang dewasa memerlukan pendidikan seumurhidup dalam rangka pemenuhan self interest yang merupakan tuntutan hidup merekaself interest antara lain : kebutuhan baca tulis , latihan dan ketrampilan.
b. Pendidikan seumur hidup bagi anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan hal yangsangat penting karena anak akan menjadi tempat awal bagi orang dewasa nantinya.Program yang kegiatan yang disusun buat anak antara lain : kecakapan bacatulis , ketrampilan dasar dan mempertinggi daya pikir anak sehingga memungkinkananak terbiasa belajar berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yangdicita-citakan.
Referensi :
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:Raja Grafika Persada.
Konsep PendidikanSeumur Hidup - Asas pendidikan seumur hidup merumuskan bahwa proses pendidikan merupakan suatuproses kontinu yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.Menurut GBHN 1978 dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dandilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga , sekolah , dan masyarakat sehinggapendidikan seumur hidup merupakan tanggung jawab keluarga , masyarakat danpemerintah.
Secara yuridis formal konsepsi pendidikan seumur hidupdituangkan dalam Tap MPR No. IV/MPR/1973 jo Tap MPR No. IV/MPR/1978 tentangGBHN , dengan prinsip-prinsip pembangunan nasional :
1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangkapembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyatIndonesia (arah pembangunan jangka panjang).
2. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakandalam keluarga , sekolah dan masyarakat.
Konsepsi manusia Indonesia seutuhnya merupakan konsepsidasar tujuan pendidikan nasional (UU Nomor 2 tahun 1989 Pasal 4) yaknipendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkanmanusia Indonesia seutuhnya , yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadapTuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur , memiliki pengetahuan danketrampilan , kesehatan jasmani dan rohani , kepribadian yang mantap dan mandiriserta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup :
1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuaidengan kodrat dan hakikatnya , yakni seluruh aspek pembaurannya seoptimalmungkin.
2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangankepribadian manusia bersifat hidup dinamis , maka pendidikan wajar berlangsungseumur hidup.
B. Pendidikan Seumur Hidup Dalam Berbagai Perspektif
Dasar-dasar pemikiran long life education
1. Tinjauan ideologis
Konsep PendidikanSeumur Hidup - Setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalamhal pengembangan diri , untuk mendapatkan pendidikan seumur hidup untukpeningkatan pengetahuan dan ketrampilan hidup.
2. Tinjauan ekonomis
Pendidikan seumur hidup dalam tinjauan ekonomimemungkinkan seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktivitasnya
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yangdimilikinya
c. Memungkinkan hidup dalam lingkunganyang sehat danmenyenangkan
d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anaksecara tepat
3. Tinjauan sosiologis
Pendidikan seumur hidup yang dilakukan oleh orangtua merupakansolusi untuk memecahkan masalah pendidikan. Dengan orang tua bersekolah makaanak-anak mereka juga bersekolah.
4. Tinjauan Filosofis
Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan memberikandasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Tinjauan Teknologis
Semakin maju jaman semakin berkembang pula ilmupengetahuan dan teknologinya. Dengan teknologi maka pendidikan seumur hidupakan semakin mudah. Begitu pula sebaliknya.
6. Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayananuntuk membantu pengembangan personal sepanjang hidup yang disebut development.Konseptualisasi pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkanindividu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagimasyarakat.
C. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup padaProgram-Program Pendidikan
Implikasi diartikan sebagai akibat langsung ataukonsekuensi dari suatu keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup.
Menurut W.P Guruge dalam buku Toward Better EducationalManagement , implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan adalah :
1. Pendidikan baca tulis fungsional
Pendidikan baca tulis sangatlah penting bagi masyarakat ,baik negara maju maupun negara berkembang. Realisasi baca tulis fungsionalmemuat :
a. Memberikan kecakapan membaca , menulis , menghitung (3M)yang fungsional bagi anak didik.
b. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untukmengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya tersebut.
2. Pendidikan vokasional
Pendidikan vokasional sebagai program pendidikan di luarsekolah bagi anak di luar batas usia sekolah atau sebagai program pendidikanformal dan non formal dalam rangka ‘apprentice ship training merupakan salahsatu program dalam pendidikan seumur hidup. Namun pendidikan vokasional tidakboleh dipandang sebagai jalan pintas tetapi tetap dilaksanakan secara kontinu.
3. Pendidikan profesional
Sebagai realisasi pendidikan seumur hidup , dalam tiapprofesi hendaklah tercipta built in mechanism yang memungkinkan golongan profesionalterus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi ,perlengkapan , terminologi , dan sikap profesionalnya.
4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan
Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golonganusia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan jugamerupakan konsekuensi penting dari asas pendidikan seumur hidup.
5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik
Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik perludiberikan dalam pendidikan seumur hidup bagi kehidupan berbangsa dan bernegarabaik menjadi rakyat maupun pimpinan.
6. Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang perludiberikan secara konstruktif sebagai bagian konsep long life education. Dengancara ini waktu senggang dapat dimanfaatkan berbasis budaya yang baik sehinggapendidikan seumur hidup dapat berjalan menyenangkan.
D. Beberapa Kepentingan Pendidikan SeumurHidup
Perlunya pendidikan seumur hidup dalam beberapa hal :
1. Pertimbangan ekonomi
Menurut pandangan tokoh pendidikan seumur hidup ,pembentukan sistem pendidikan berfungsi sebagai basic untuk memperolehketrampilan ekonomis berharga dan menguntungkan. Tidak berarti merekamenekankan bahwa pendidikan seumur hidup akan dapat meningkatkan produktivitaspekerja dan akan meningkatkan keuntungan , tapi hal terpenting adalah untukmeningkatkan kualitas hidup , memperbesar pemenuhan diri , melepaskan darikebodohan , kemiskinan , dan eksplorasi.
2. Keadilan
Keadilan dalam memperoleh pendidikan seumur hidupdiusahakan oleh pemerintah. Dalam konteks keadilan pendidikan seumur hidup padaprinsipnya bertujuan untuk mengeliminasi pesanan sekolah sebagai alat untukmelestaikan ketidakadilan.
3. Faktor peranan keluarga
Coleman dalam “Review of Educational Researchmengemukakan keluarga berfungsi sebagai sentral sumber pendidikan pada waktusilam. Pendidikan seumur hidup dapat memperlengkapi kerangka organisasi yangmemungkinkan pendidikan mengambil alih tugas yang dulunya ditangani keluarga.Dalam masalah ini harus diperhatikan bahwa penekanan peranan pendidikn seumurhidup sebagai pembantu keluarga , berarti akan memperluas sistem pendidikan agardapat menjangkau anak-anak awal dan orang dewasa.
4. Faktor perubahan peranan sosial
Pendidikan seumur hidup harus berisi elemen penting yangkuat dan memainkan peranan sosial yang amat beragam untuk mempermudah individumelakukan penyesuaian terhadap perubahan hubungan antara mereka/orang lain.
5. Perubahan teknologi
Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaaninformasi yang berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnyaangka kematian. Semakin banyaknya tersedia kekayaan materi yang berakibatkenudiaan dan materialisme menjiwai nilai-nilai budaya dan spiritual serta berakibatpula kerenggangan dan keterasingan manusia satu dengan lainnya.
6. Faktor vocational
Pendidikan vocational diberikan untuk mempersiapkantenaga kejuruan yang handal , trampil untuk menghadapi tantangan masa depan.
7. Kebutuhan-kebutuhan orang dewasa
Orang dewasa mengalami efek cepatnya perubahan dalambidang ketrampilan yang mereka miliki , maka diupayakan sistem pendidikan yangmampu mendidik orang dewasa. Secara radikal perubahan pandangan mengenai kapanseseorang harus disekolahkan dan sekolah apa yang dalam hal ini memerlukanpolitik pendidikan seumur hidup.
8. Kebutuhan anak-anak awal
Para ahli mengakui bahwa masa anak-anak awal merupakanfase perkembangan yang mempunyai karakteristik tersendiri bukan semata-matamasa penantian untuk memasuki periode anak-anak , remaja dan dewasa.
Masa anak-anak awal merupakan basis untuk perkembangankejiwaan selanjutnya meksipun dalam tingkat tertentu pengalaman-pengalaman yangdatang belakangan dapat memodifikasi perkembangan yang pondasinya sudahdiletakkan oleh pengalaman sebelumnya.
E. Strategi Pendidikan Seumur Hidup
Menurut Prof. Soelaiman Joesoef strategi dalam rangkapendidikan seumur hidup :
1. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup :
a. Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri
Pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ideuntuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan , yangmeliputi seluruh rentangan usia ini.
b. Konsep belajar seumur hidup
Konsep ini menyatakan bahwa pelajar belajar karena responterhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikanmenyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar. Belajar menunjukkan kegiatanyang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justrumengarah pada penyelenggaraan asas pendidikan seumur hidup.
c. Konsep metode belajar seumur hidup
Sistem pendidikan (metode belajar) bertujuan membantuperkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik respons untuk beradaptasidengan lingkungan seumur hidup.
d. Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup
Kurikulum dirancang atas dasar prinsip pendidikan seumurhidup yang praktis untuk mencapai pendidikan dan mengimplementasiprinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.
2. Arah pendidikan seumur hidup
a. Pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa
Pemuda atau orang dewasa memerlukan pendidikan seumurhidup dalam rangka pemenuhan self interest yang merupakan tuntutan hidup merekaself interest antara lain : kebutuhan baca tulis , latihan dan ketrampilan.
b. Pendidikan seumur hidup bagi anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan hal yangsangat penting karena anak akan menjadi tempat awal bagi orang dewasa nantinya.Program yang kegiatan yang disusun buat anak antara lain : kecakapan bacatulis , ketrampilan dasar dan mempertinggi daya pikir anak sehingga memungkinkananak terbiasa belajar berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yangdicita-citakan.
Referensi :
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:Raja Grafika Persada.
Belum ada Komentar untuk "KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP | TEORI PENDIDIKAN"
Posting Komentar