Contoh Proposal Skripsi Pendidikan 2016 | TEORI PENDIDIKAN
Contoh Proposal Skripsi Pendidikan 2016 - Proposal skripsi merupakan usulan penelitian bagi mahasiswa sarjana (S1). Proposal skripsi biasanya terdiri dari latar belakang masalah , rumusan masalah , tujuan penelitian ,manfaat penelitian , batasan penelitian , keaslian penelitian ,kerangka teori , kerangka konsep , metode penelitian , metode pengumpulan data , metode analisis data dan sistematika penulisan.
Meskipun demikian , sistematika penulisan proposal skripsi tiap universitas tidaklah sama. Hal ini memang sengaja dilakukan universitas agar skripsi yang disusun mempunyai ciri-ciri tersendiri dan mencegah mahasiswa untuk tidak melakukan copy paste/plagiat dari skripsi universitas lain.
Contoh Proposal Skripsi Pendidikan 2016
Judul : Nilai-nilai Pendidikan Islamdalam Novel Burlian Karya Tere-Liye dan Relevansinya Dengan Pendidikan KarakterOleh : Zaki Almusthofa. , S.Pd.I
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikandalam sejarah peradaban manusia adalah komponen penting yang erat dan tidakterpisahkan dari perjalanan hidup manusia. Kualitas sebuah bangsa dan peradabanditentukan oleh kualitas pendidikannya. Ia menjadi bagian penting sebab denganpendidikan , manusia mampu mengembangkan nalar berpikirnya sekaligusmeningkatkan taraf hidup dan kemampuan teknis atau pun non-teknis lainnya.
Perananpendidikan merupakan hal penting bagi proses peningkatan kemampuan dandaya saing suatu bangsa di mata dunia. Keterbelakangan edukasi seringkalimenjadi hambatan serius dalam proses pembangunan masyarakat. Sebaliknya , dengantingginya kualitas pendidikan suatu negara , maka proses pembangunanmasyarakatnya akan berjalan cepat dan signifikan.
Selainitu , pendidikan juga merupakan salah satu sarana terpenting dalam usahapembangunan sumber daya manusia dan penanaman nilai-nilai kemanusiaan , yangpada gilirannya akan menciptakan suasana dan tatanan kehidupan masyarakat yangberadab dan berperadaban. (Naquib Al-Attas , 2003: 23).
Dalamsejarah peradaban manusia , lebih khusus lagi sejarah umat Islam , pendidikanmerupakan salah satu bahan dasar penanaman nilai-nilai tauhid yang kemudiandisusul dengan nilai-nilai lainnya seperti: nilai intelektual , emosional , spiritual ,humanisme , dan lain-lain. Salah satu bukti dari upaya penanaman nilai-nilaitersebut di awal dakwah Rasulullah adalah melakukan pertemuan rutin danterorganisir dengan seluruh sahabat Assâbiqūnal Awwalūn di rumahAl-Arqam bin Abil Arqam bin Asad Al-Mukhzumy , yang berfungsi sebagaiwahana bagi Nabi dalam mengajarkandasar-dasar atau pokok-pokok agama Islam kepada sahabat-sahabatnya , membacakanwahyu-wahyu (ayat-ayat) Al-Qur’an kepada para pengikutnya , juga merupakantempat Nabi menerima tamu dan orang-orang yang hendak memeluk agama Islam ataumenanyakan hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam. Bahkan disanalah Nabiberibadah (shalat) bersama sahabat-sahabatnya , sertaaktifitas-aktifitas dakwah lainnya. Sehingga tempat itu pun dikenal sebagai tempatberlangsungnya pendidikan Islam pertama dalam sejarah pendidian Islam , yangdalam sejarah dikenal dengan sebutan Dârul Arqam. Berangkat dari faktatersebut , maka Islam menempatkan pendidikan pada tempat yang terhormat dansignifikan dalam membentuk pribadi Muslim yang utuh dan paripurna.
Dalampenerapannya , Islam tidak hanya mendidik dan mengajar para pemeluknya hanyasampai pada tataran transfer of knowledge (transfer ilmu) semata ,melainkan lebih dari itu , Islam juga mendorong para pemeluknya agar menjadikanpendidikan sebagai basis transfer of value (transfer nilai) , sehinggailmu yang didapatkan tidak hanya terhenti dalam otak saja , melainkan ilmu itukemudian ter-internalisasi dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Prosespenanaman nilai-nilai tidak hanya melalui pendidikan formal atau pun nonformal. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ,pendidikan mengalami pergeseran paradigma yang selama ini terbatas di kelas dansekolah namun saat ini , bisa juga terjadi di luar kelas yang menembussekat-sekat tembok pemisah dengan melalui media pendidikan lain , baik mediamassa , cetak maupun elektronik. Media elektronik mencakup visual dan audio-visual.Beragamnya model penyajian media telah mengambil peran yang cukup penting dalamdunia pendidikan.
Sumberbelajar tidak hanya terbatas hanya melalui pendidik (jenis orang) , melainkanterdapat beberapa sumber lainnya. Secara umum , sumber belajar dapatdikategorikan ke dalam 6 jenis: 1) Pesan , yaitu informasi yang harus disalurkanoleh komponen lain berbentuk ide , pengertian , fakta , data. 2) Orang , yaituseseorang yang menyimpan informasi tidak termasuk yang menjalankan fungsipengembangan dan pengelolaan sumber belajar. 3) Bahan , sesuatu , bisa disebut softwareyang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat. 4) Peralatan ,sesuatu , bisa disebut hardware yang menyalurkan pesan untuk disajikanyang ada di dalam software. 5) Teknik/metode , yaitu prosedur yangdisiapkan dalam mempergunakan bahan. (Permasih dkk , file .ppt FIP UPI ,akses tanggal 22/02/2012)
Dalamkaitannya dengan pendidikan , karya fiksi mempunyai peran yang cukup penting dalammenghantarkan nilai-nilai pendidikan moral , etika dan karakter sampai kepadapeserta didik. Cerita yang disajikan baik secara implisit maupun eksplisitselalu menyisipkan pesan moral , pengharapan pada kejujuran , keberanian dalammenghadapi tantangan , dan pesan-pesan lainnya. Pesan-pesan tersebut disisipkan secarahalus , sehingga pembaca tidak merasa terganggu.
Novelsebagai media pendidikan termasuk salah satu kategori buku suplemen , bukusuplemen dapat berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi anak , baik yangberhubungan dengan pelajaran atau pun yang tidak. Buku suplemen dapat menambahbekal kepada anak untuk memantapkan aspek-aspek kepribadiannya. Keberadaan bukusuplemen dapat memberikan peluang kepada anak untuk memenuhi minat-minat individualmereka. Melalui buku suplemen yang menarik bagi anak-anak , akan menambahperbendaharaan pengetahuan , keterampilan , dan sikap-sikap baru yang menunjangkemantapan kepribadiannya. Maka dari sini , novel bisa dijadikan sebagai salahsatu perantara untuk mengantarkan anak menuju potensi diri yang sesungguhnya ,dan sekaligus membentuk bagian-bagian tertentu pada karakter dankepribadiannya.
Selainuraian di atas , novel juga berfungsi sebagai salah satu sumber hiburanedukatif. Manusia butuh hiburan , dan hal tersebut merupakan fitrahnya. Imam Alibin Abi Thalib pernah berkata , “Sesungguhnya hati itu bisa bosan seperti badan.Oleh karena itu , carilah segi-segi kebijaksanaan demi kepentingan hati.” Pernahjuga ia berkata , “Istirahatkanlah hatimu sekedarnya , sebab hati itu apabilatidak suka bisa buta.” (Ekky Al-Malaky , 2004: 31)
NovelBurlian karya Tere-Liye disajikan dengan bahasa yang sederhana namun sarat akanmakna dan pesan-pesan pendidikan serta moral yang memberikan manfaat nyata danriil bagi setiap pembacanya. Novel ini mengisahkan tentang seorang anakmanusia , Burlian (sebagaimana judul novel ini) yang masa kecilnya dihabiskandengan bermain , bertualang , ngaji dan aktivitas seputar dunia anaklainnya. Kadang jahil , tapi kadang juga tampil sebagai sosok yang bijak danpenuh perhitungan. Tentu dia pun juga lucu , imut , tapi menggemaskan karenaitulah anak-anak. Dalam novel ini , Tere-Liye menggambarkan betapa dunia anakadalah dunia yang sangat indah dan mengesankan.
Secaraeksplisit , novel ini menceritakan Burlian , yang dalam keluarganya dikenalsebagai si “anak spesial” , melakonkan perannya sebagai anak yang walaupundibesarkan dalam keluarga yang sederhana , tetapi nilai-nilai moral yangditanamkan dalam keluarganya sangat ketat , kuat , tapi memberikan kesan yangmendalam. Justru sisi inilah yang menjadi salah satu daya tarik novel ini.Sehingga , secara implisit novel ini menyuguhkan bagaimana Mamak (Ibu Burliandan ketiga saudaranya yang lain) menanamkan dan menerapkan pola pendidikankeluarga yang tegas , disiplin , tapi juga lembut dan penuh kasih sayang. Haltersebut bisa kita dapatkan dalam beberapa bagian cerita , terutama pada bagianyang diberi judul “Seberapa Besar Cinta Mamak” 1 dan 2. Bahkan dalam salah satutestimoni novel ini , Ratih Sanggarwati , top model era 90-an , penulis sekaliguspenceramah mengatakan , “Saya ingin menjadi Ibu seperti Mamak-nya Burlian.Novel ini memotivasi kita untuk bermimpi. Sangat menarik cara Tere menjejalimasalah lingkungan. Dia adalah duta lingkungan , meski tanpa lencana”. Olehsebab itu , tidak salah jika penulis , Tere-Liye , menuliskan pada bagian awalnovel ini sebuah kalimat persembahan yang sederhana tapi kuat , “untuk Mamak-ku ,wanita #1 dalam hidupku...”.
Dituliskandengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami , sehingga pembaca tidak perlumenautkan kedua alis mata , dan disamping itu pula Tere-Liye dengan sangatcerdik mengajak para pembaca untuk terus penasaran di setiap lembar demi lembarpada novel ini. Sebuah alasan yang sangat ampuh untuk menjadikan penelitilangsung “jatuh cinta” dengan novel ini , sehingga peneliti pun tertarik untuk menggalilebih jauh inti sari dan kandungan dalam novel Burlian ini , berupa nilai-nilaipendidikan yang relevan dengan realitas saat ini.
B. Rumusan Masalah
Dariulasan singkat mengenai latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas ,maka peneliti akan merumuskan suatu rumusan masalah yang akan menjadi panduanpada penelitian selanjutnya , yaitu:
1. Nilai-nilaipendidikan Islam apa saja yang terkandung dalam novel Burlian karya Tere-Liye?
2. Bagaimanarelevansi nilai-nilai pendidikan Islam tersebut terhadap pendidikan karakter?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. TujuanPenelitian
a. Mendeskripsikannilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam novel Burlian karyaTere-Liye.
b. Mendeskripsikanrelevansi nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam novel Burliankarya Tere-Liye dengan pendidikan karakter.
2. KegunaanPenelitian
a. Dapatdimanfaatkan sebagai informasi dan pembanding bagi penelitian-penelitianselanjutnya , yang meneliti tentang karya sastra dalam pendidikan , khususnyayang bercorak pendidikan Islam.
b. Dapatdimanfaatkan sebagai sumbangan dalam khazanah keilmuan dan pendidikan , yangbertujuan untuk mengembangkan kualitas pendidikan dan karakter anak bangsamelalui nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam sebuah karya sastra(novel).
c. Dapatdimanfaatkan oleh pendidik atau stake holders dalam dunia pendidikan ,agar bisa meramu gaya , metode atau sumber belajar dengan menggunakan karyasastra (novel) , yang diambil dari nilai-nilai atau pesan yang terkandung dalamkarya sastra tersebut , sehingga peserta didik bisa lebih kaya akan ilmu daninformasi serta menjadikan proses belajar lebih menyenangkan.
D. Tinjauan Pustaka
Tinjauanpustaka dilakukan untuk mengetahui sejauh mana otentisitas suatu karya ilmiahserta posisinya di antara karya-karya sejenis dengan tema ataupun pendekatanyang serupa. Selanjutnya , penulis akan memaparkan beberapa penelitian yangtelah berwujud skripsi , yang sedikit banyak berkaitan dengan penelitian yangpenulis lakukan yaitu tentang nilai-nilai pendidikan Islam.
Sejauhyang penulis ketahui , belum ada penelitian lain yang mengambil judul ,“Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Novel Burlian Karya Tere-Liye danRelevansinya Dengan Pendidikan Karakter”.
Pertama ,Skripsi Ahmad Ridlowi (2010) , Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijagayang berjudul , “Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Novel Sang Pemimpi KaryaAndrea Hirata”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif , yang teknikpengumpulan datanya menggunakan konsep penelitian kepustakaan (libraryresearch). Dalam penelitian tersebut , nilai-nilai Pendidikan Islam yang diurai secara panjang lebar adalah nilai-nilai Pendidikan Islam dalam novel SangPemimpin karya Andrea Hirata berupa: Pendidikan Keimanan , PendidikanSyari’ah/Ibadah , Pendidikan Akhlak yang meliputi Akhlak Kepada Allah , AkhlakKepada Diri Sendiri , dan Akhlak Kepada Sesama Manusia , Pendidikan IlmuPengetahuan Alam , dan Pendidikan Sejarah.
Kedua ,Skripsi Agus Firmansyah (2011) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SunanKalijaga yang berjudul , “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Islami Dalam NovelBumi Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy”. Peneliti menggunakan pendekatanhermeneutik sebagai metode pendekatannya , yaitu pendekatan yang menitikberatkanpada penafsiran terhadap obyek-obyek tertentu seperti teks , simbol-simbol seni(lukisan , novel , puisi , serta jenis karya sastra lainnya) dan perilaku manusia.(Sahiron Syamsuddin , 2009: 7 , dalam skripsi Agus Firmansyah , 2011: 25). Dalammenganalisis , peneliti menggunakan metode analisis isi (content analysis).Dalam penelitiannya , penulis secara gamblang mengurai tentang pendidikankarakter berupa Akhlak kepada Allah , Akhlak terhadap diri sendiri , Akhlakterhadap sesama masyarakat , dan lingkungan.
Ketiga ,Skripsi Binti Salimah (2011) yang berjudul , “Novel Eliana Karya Tere-Liye:Kajian Isi dan Metode Pendidikan Islam”. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitisyang dilakukan dengan cara menggambarkan dan menjelaskan teks-teks yang mengandung nilai pendidikan Islam dariaspek materi dan metodenya. Penelitian ini mengurai pendidikan Islam kaitannyadengan aspek Aqidah dan Akhlak. Selain itu , dalam penelitian ini jugamenyinggung tentang metode pendidikan Islam yang meliputi metode pemberiancerita , metode pemahaman , metode nasehat , metode keteladanan , metodemengobarkan semangat , metode tanya-jawab , metode pemberian contoh dan metodepemberian tugas , yang masing-masing bahasan metode tersebut dibagi menjadi duabagian yaitu penanda (Signifier) dan petanda (Signified).
Keempat ,Skripsi Endah Ayuningtyas A. (2011) yang berjudul , “Nilai-nilai PendidikanIslam dalam Novel 9 Matahari karya Adenita dan Implikasinya Terhadap Pendidikandi Lingkungan Keluarga”. Pendekatan penelitian ini memadukan antara pendekatanfilosofis-teoritik dan sosiologi-sastra sebagai kerangka analisis nilai-nilaipendidikan Islam dalam novel 9 Matahari. Sementara landasan teori mengacu pada“Nilai-nilai Qurani” karya Said Agil Munawwar sebagai pisau analisis terhadapnilai-nilai pendidikan Islam dalam novel 9 Matahari , dan “Pendidikan Keluargadalam Perspektif Islam” karya Dr. Nur Ahid , M.Ag. sebagai analisis implikasinilai-nilai tersebut dalam pendidikan di lingkungan keluarga.
Kelima ,skripsi Diah Iskamtini (2011) yang berjudul , “Unsur-unsur Pendidikan Moraldalam Novel Pukat Serial Anak-anak Mamak karya Tere-Liye”. Penelitian inimenggunakan analisis isi (content analysis). Di antara pokok pembahasandalam penelitian ini adalah unsur-unsur pendidikan moral yang mencakup moralbaik dan buruk , dan relevansinya dengan pendidikan Islam.
E. Kerangka Teoritik
1. NilaiPendidikan Islam
Katanilai , yang dalam Bahasa Inggris disebut value mempunyai arti harga;kadar; mutu; sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan;sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya (SoftwareKBBI , v.1.0).
SidiGazalba , dalam bukunya yang berjudul “Sistematika Filsafat” menuliskan bahwasifat nilai itu ideal , bersifat ide. Karena itu ia abstrak , tidak dapatdisentuh oleh pancaindera. Yang dapat ditangkap adalah barang ataulaku-perbuatan yang mengandung nilai itu. Nilai berbeda dari fakta. Ia bukanfakta. Fakta berbentuk kenyataan. Karena itu ia konkret , dapat ditangkappancaindera. Fakta itu diketahui , sedangkan nilai dihayati. Soal pengetahuanadalah soal kebenaran. Masalah kebenaran adalah soal budi. Soal penghargaan adalahsoal kepuasaan. Masalah kepuasan adalah soal hati. (Sidi Gazalba , 2002: 6)
Secarafilosofis , nilai sangat terkait dengan masalah etika. Etika juga sering disebutfilsafat nilai , yang mengkaji nilai-nilai moral sebagai tolak ukur tindakan danperilaku manusia dalam berbagai aspek kehidupannya. Sumber-sumber etika danmoral bisa merupakan hasil pemikiran , adat istiadat atau tradisi , ideologibahkan dari agama. Dalam konteks etika pendidikan dalam Islam , maka sumberetika dan nilai-nilai yang paling shahih adalah Al-Quran dan Sunnah Nabi saw.yang kemudian dikembangkan oleh hasil ijtihâd para ‘Ulama. Nilai-nilaiyang bersumber kepada adat istiadat atau tradisi dan ideologi sangat rentan dansituasional. Sebab keduanya adalah produk budaya manusia yang bersifat relatif ,kadang-kadang bersifat lokal dan situasional. Sedangkan nilai-nilai Qur’ani ,yaitu nilai-nilai yang bersumber kepada Al-Quran adalah kuat , karena ajaranAl-Quran bersifat mutlak dan universal. (Said Agil Munawar , 2005: 3 , dalamSkripsi Endah Ayuningtyas , 2011: 14)
Dalamkamus besar Bahasa Indonesia , pendidikan diartikan sebagai “proses pengubahansikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakanmanusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan”. (Software KBBI v.1.0).
Maknapendidikan dapat dilihat dalam pengertian secara khusus dan pengertian secaraluas. Dalam arti khusus , Langeveld mengemukakan bahwa pendidikan adalahbimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untukmencapai kedewasaannya. Sementara pendidikan dalam arti luas merupakan usahamanusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya , yang berlangsung sepanjanghayat. (Uyoh Sadulloh , 2009: 54-55)
AhmadD. Marimba mendefenisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secarasadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidikmenuju terbentuknya kepribadian yang utama. (1989: 19 , dalam skripsi Syahrul ,2011: 14).
Sedangkanmenurut Syed Muhammad Naqib Al-‘Attas , dalam bukunya yang berjudul , “Islam danSekularisme” menyebutkan bahwa pendidikan adalah menyerapkan dan menanamkan adabpada manusia—ia adalah ta’dȋb. Lebih lanjut , Al-‘Attas menuliskan dalambuku tersebut:
.....Saya menggunakan konsep (ma’nâ)adab di sini dalam pengertiannya yang paling awal dari istilah itu ,sebelum munculnya inovasi yang dibuat oleh para jenius kesusastraan. Pengertianadab pada asalnya adalah undangan kepada suatu jamuan. Konsep jamuanini membawa makna bahwa tuan rumah adalah seorang yang mulia dan terhormat ,dan ramai orang yang hadir; para hadirin adalah mereka yang dalampenilaian tuan rumah patut mendapat penghormatan atas undangan itu. Oleh karenaitu mereka adalah orang budiman dan terhormat yang diharapkan berperilakusesuai dengan kedudukan mereka , dalam percakapan , tingkah laku , dan etiket.Dalam pengertian yang sama bahwa kenikmatan makanan yang lezat dalam suatujamuan itu makin bertambah dengan kehadiran orang-orang yang terhormat sertaramah , dan bahwa hidangan tersebut disantap dengan tata cara , perilaku , danetiket yang penuh dengan kesopanan. Demikian pula halnya ilmu harus disanjungdan dinikmati serta didekati dengan cara yang sama sesuai dengan ketinggianyang dimilikinya. Dan inilah sebabnya kita mengatakan bahwa analogi ilmu adalahhidangan dan kehidupan bagi jiwa itu. Berdasarkan pengertian inimaka adab juga berarti mendisiplinkan fikiran dan jiwa. (Al-‘Attas , 2010: 189-190)
Jadi ,adab adalah apa yang mesti ada pada manusia jika ia ingin mengurusdirinya dengan cemerlang dan baik dalam kehidupan dunia dan akhirat.
SecaraIstilah , pendidikan Islam diartikan sebagai “Segala usaha untuk memelihara danmengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada padanya menujuterbentuknya manusia seutuhnya (insân kâmil) sesuai dengan norma Islam”.Defenisi tersebut didasarkan pada konsep manusia sebagai khalifah di bumi yangdiamanahi untuk mengelola alam sekitar. (Sembodo Ardi Widodo , 2003: 171 , dalamSkripsi Ahmad Ridlowi , 2010: 12).
MenurutDr. Yusuf Al-Qaradlawi , pendidikan Islam adalah “pendidikan manusia seutuhnya;akal dan hatinya; rohani dan jasmaninya; akhlak dan keterampilannya. Karenaitu , pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup , baik dalam keadaan damaiatau pun perang , dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segalakebaikan dan kejahatannya , manis dan pahitnya”. (Azra , 2000: 5).
Sementaramenurut Ahmad Tafsir , istilah pendidikan Islami masih sering disebut pendidikanIslam. Padahal baik dari segi bahasa maupun dari sudut istilah , pendidikanIslami tidaklah sama dengan pendidikan Islam. Beliau melanjutkan , “yang benaradalah pendidikan Islami (Islamic Education , al-Tarbiyah al-Islâmiyah)”.(Ahmad Tafsir , 2010: 275-276)
WahbahAl-Zuhaili dalam buku Ilmu Pendidikan Islam (Mudjib dan Mudzakkir , 2008:36-38) mengemukakan tiga pilar utama nilai-nilai normatif pendidikan Islam yangmengacu pada Al-Quran , yaitu:
Pertama , pendidikan I’tiqâdiyah ,yang berkaitan dengan pendidikan keimanan atau pendidikan Aqidah yang tertuangdalam enam rukun iman. Kedua , pendidikan Khuluqiyah yangberkaitan dengan pendidikan etika , membersihkan diri dari perbuatan tercela danmenghiasi diri dengan perbuatan terpuji. Ketiga , pendidikan ‘Amaliyah ,yang berkaitan dengan tingkah laku sehari-hari. Pendidikan ‘Amaliyahterbagi ke dalam dua aspek yaitu , pendidikan ibadah (‘Ubudiyah) yangmencakup hubungan dengan Tuhan seperti: Shalat , Puasa , Zakat , Haji , dan Nazar.Aspek kedua adalah pendidikan Mu’âmalah. Pendidikan Mu’âmalah.mencakup beberapa dimensi yaitu:
a. PendidikanSyakhshiyah , yang meliputi perilaku individu seperti masalah perkawinan ,hubungan suami istri dan keluarga.
b. PendidikanMadaniyah , yang berhubungan dan berkaitan dengan perdagangan dengantujuan mengelola harta dan hak-hak individu.
c. PendidikanJana’iyah , yang berhubungan dengan pidana atas suatu pelanggaran , denganbertujuan untuk memelihara kelangsungan kehidupan manusia.
d. PendidikanMurafa’at , yang berhubungan dengan acara seperti peradilan , saksi maupunsumpah , yang bertujuan untuk menegakkan keadilan.
e. PendidikanDusturiyah , yang berhubungan dengan undang-undang negara , dengan tujuanmenciptakan stabilitas bangsa atau negara.
f. PendidikanDuwaliyah , yang berhubungan dengan tata negara , seperti tata negaraIslam , atau negara tidak Islam , wilayah perdamaian dan wilayah perang , danhubungan Muslim satu negara dengan Muslim di negara lain , yang bertujuan untukperdamaian dunia.
g. PendidikanIqtishâdiyah , yang berhubungan dengan perekonomian individu dan negara ,hubungan dengan miskin dan yang kaya , yang bertujuan untuk keseimbangan ataupemerataan pendapatan.
Berdasarkan uraian Wahbah Al-Zuhaili di atas , dapatkita tarik kesimpulan bahwa penjelasan tiga pilar utama dalam Islam yangmerujuk kepada Al-Qur’an versi beliau sudah mencakup seluruh aspek dan sendikehidupan manusia. Di sana kita menemukan seperangkat aturan yang mengaturhubungan antara manusia dengan Tuhan (hablun minallâh) dan hubunganantara manusia dengan sesama manusia dan juga makhluk lainnya (hablunminannâs).
Untuk melengkapi penjelasan pada bagian ini , danyang akan peneliti jadikan sebagai bahan utama pada penjelasan-penjelasanberikutnya adalah buku karya ‘Abdullah Nashih ‘Ulwan yang berjudul “PendidikanAnak dalam Islam” , yang secara hirarkis menguraikan tentang nilai-nilaipendidikan yang harus diajarkan oleh orang tua dan juga guru selaku pendidik ,yaitu:
a. PendidikanIman , yaitu mengajarkan kalimat agung Lâ ilâha illallâh , mengenai hukumhalal dan haram , menyuruh melaksanakan ibadah , mendidik anak untuk mencintaiRasulullah.
b. Pendidikanmoral , meliputi menghindarkan anak dari sifat suka berbohong , mencuri , menceladan mencemooh , menghindarkan taklid buta , tidak larut dalam kesenangan , tidakmendengarkan lagu-lagu porno , tidak bersikap dan bergaya menyerupai perempuan(bagi laki-laki , begitu pula sebaliknya) , pamer , pergaulan bebas , danlain-lain.
c. Pendidikanfisik , meliputi kewajiban nafkah kepada anak dan istri , mengikuti aturan hidupsehat dalam makan , minum dan tidur , menghindarkan diri dari penyakit menular ,tidak boleh menyakiti diri sendiri maupun orang lain , berolahraga , zuhud dantidak larut dalam kesenangan , bersikap tegas dan menghindari rokok , onani ,minuman keras dan zina.
d. Pendidikanrasio (akal) , meliputi kewajiban mengajar , menumbuhkan kesadaran berpikir ,pemeliharaan kesehatan rasio.
e. Pendidikankejiwaan , meliputi menghindari sikap dan watak minder , penakut , rendah diri ,hasud , pemarah.
f. Pendidikansosial , meliputi penanaman prinsip dasar kejiwaan yang mulia , memelihara hakorang lain seperti hak orang tua , sanak saudara , tetangga , guru , teman , orangyang lebih tua , melaksanakan etika sosial seperti etika makan dan minum ,memberi salam , meminta izin , etika di dalam majelis , berbicara , bergurau ,mengucapkan selamat , mengunjungi orang yang sakit , ta’ziyah , bersin danmenguap.
g. Pendidikanseksual , meliputi etika meminta izin , etika melihat diantaranya kepada mahram ,wanita yang dilamar , melihat aurat istri , wanita lain , sesama lelaki , sesamawanita , wanita muslimah , anak ABG , lelaki lain , aurat anak kecil , danlain-lain , menghindarkan dari rangsangan-rangsangan seksual , mengajarkan hukumbaligh dan pubertas , perkawinan dan seks , isti’taf (menjaga kehormatandiri) , dan menjelaskan masalah seksual secara terbuka kepada anak.
Uraian singkat mengenai hirarki pendidikan anakdalam Islam yang terdapat dalam buku Abdullah Nashih ‘Ulwan ini menjadi pondasiawal dan dasar pokok bagi orang tua atau pun guru untuk membekali anak di diniusianya. Hal ini menjadi penting oleh karena proses awal interaksi dan awalpembentukan karakter serta kepribadiannya dimulai sejak mereka berada pada usiadini. Jika tingkatan pendidikan anak ini sudah terpenuhi , maka prosesselanjutnya tidak akan menemui hambatan yang berarti.
Berangkat dari penjelasan di atas , agar penelitianbisa lebih lengkap , mudah dan sistematis , maka peneliti akan mengkombinasikanpandangan Wahbah Al-Zuhaili dengan “Tiga Pilar Pendidikan”-nya , dengan“Pendidikan Anak dalam Islam”-nya Abdullah Nashih ‘Ulwan. Maka diharapkanmelalui metode kombinasi ini , peneliti akan mampu menghadirkan karya yang utuhdan komprehensif. Selain itu , akan memberikan ‘warna’ baru padapenelitian-penelitian yang sejenis.
2. KajianUmum Novel
Dalamkamus besar Bahasa Indonesia , novel adalah karangan prosa yang panjang ,mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya ,dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku (Software KBBI v.1.0).Umumnya , sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalamkehidupan sehari-hari , dengan menitikberatkan pada sisi-sisi yang aneh dannaratif tersebut. Novel sebagai salah satu produk sastra cenderung bersifatmeluas dan menitikberatkan munculnya kompleksitas. Dengan demikian , sebuahnovel jelas tidak akan dapat selesai dibaca dalam sekali duduk , dan karenapanjangnya , maka sebuah novel secara khusus memiliki peluang yang cukup untukmempermasalahkan karakter tokoh dalam sebuah perjalanan waktu dan kronologi.(Suminto A. Suyuti , 2000: 10 , dalam Skripsi Ahmad Ridlowi: 2010: 16).
Banyak sastrawan yang memberikan batasan atau definisinovel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudutpandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda. Definisi-definisi itu antara lain adalah sebagai berikut :
a. Novel adalah bentuk sastra yang paling popular didunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar ,lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo).
b. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnyaterdapat nilai-nilai budaya sosial , moral , dan pendidikan (Dr. Nurhadi , Dr. Dawud ,Dra. Yuni Pratiwi , M.Pd. , Dra. Abdul Roni , M.Pd.).
c. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur ,yaitu : unsurintrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling berhubungan karena sangatberpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs. Rostamaji ,M.Pd. , Agus Priantoro , S.Pd.).
d. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yangmempunyai unsur-unsur intrinsik (Paulus Tukam , S.Pd). (Sumber: http://auliawajuanna.blogspot.com/2011/06/pengertian-novel.html.Diakses tanggal 26/02/2012).
Diantara ciri novel yang baikdibaca adalahyang digunakan untuk “mematangkan” diri para pembacanya. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapatmemanusiakan pembacanya. Sebaliknya , novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santaibelaka. Prinsipnyaadalah , yang penting sekedarmemberikan keasyikan padapembacanya untuk segera diselesaikan. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola-pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novelserius punya fungsi sosial , sedang novel hiburan cuma berfungsi personal. Novel berfungsi sosial lantaran novel yang baik ikut membina anak ,orang tua , masyarakat , menjadi manusia yang seutuhnya. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakahcerita yang dihidangkan dapat membina manusia atau tidak , yang penting adalah bahwanovel itumemikat dan orang mau cepat-cepat membacanya.
3. PendidikanKarakter
Secarabahasa , karakter berasal dari bahasa Yunani , charassein , yang artinya‘mengukir’. Dari sini kemudian bisa memberikan gambaran mengenai apa yangdimaksud dengan karakter.
Sifatutama ukiran adalah melekat kuat di atas benda yang diukir. Tidak mudah usangtertelan waktu atau aus terkena gesekan. Menghilangkan ukiran sama saja denganmenghilangkan benda yang diukir itu. Sebab , ukiran melekat dan menyatu denganbendanya. Berbeda dengan gambar atau tulisan tinta yang hanya disapukan di ataspermukaan benda. Karena itulah , sifatnya juga berbeda dengan ukiran , terutamadalam hal ketahanan dan kekuatannya dalam menghadapi tantangan waktu. (AbdullahMunir , 2010: 2-3)
Sementaradalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa karakter adalah tabiat;sifat-sifat kejiwaan , akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang denganyang lain; watak; 2 Komp huruf , angka , ruang , simbol khusus yang dapatdimunculkan pada layar dengan papan ketik; berkarakter (verb) mempunyaitabiat; mempunyai kepribadian; berwatak: anak itu
Belum ada Komentar untuk "Contoh Proposal Skripsi Pendidikan 2016 | TEORI PENDIDIKAN"
Posting Komentar